Oleh
Rachma Hanan Tiasto
11313244020
Pendidikan Matematika Int 2011
Mimpi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat
diartikan sebagai sesuatu yg terlihat atau dialami di tidur atau lebih sering
kita sebut sebagai bunga tidur. Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang
melibatkan penglihatan, pendengaran,
pikiran, perasaan, atau indra lainnya
dalam tidur,
terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye
movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam
dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang
disebut lucid dreaming. Pemimpi
juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi
buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi.
Mimpi
yang muncul ketika tidur dapat berupa mimpi buruk ataupun mimpi indah. Sebagian
orang percaya bahwa setiap mimpi yang kita alami memiliki arti bahkan bisa juga
merupakan suatu pertanda. Namun terkadang saat kita bangun dari tidur kita,
kita sama sekali tidak mengingat mimpi apa yang kita alami. Banyak hal yang
mempengaruhi mimpi, seperti situasi dan kondisi sebelum anda tertidur.
Kejadian-kejadian yang secara sadar anda alami atau tidak sadar dapat terbawa
dalam mimpi. Salah satu tokoh filsafat yang mempelajari tentang teori mimpi
yaitu Sigmund Freud. Ia mengatakan bahwa sama sekali bahkan terkesan menafikan
pesan Tuhan berkaitan dengan sumber atau asal mimpi, ia lebih menekankan
tentang fungsi fisik dan psikis manusia sebagai sumber atau isi mimpi.
Mimpi menurut
tradisi Jawa mimpi
terbagi dalam tiga
waktu yaitu titiyoni (jam 20.00 - 22.00) gandayoni (jam
22 – 24.00) dan puspatajem (jam 24 –
03.00). Interpretasi menurut pembagian waktu akan mempengaruhi pada kedalaman
makna yang tersirat dalam mimpi yang dialami(Arfinurul, 2010:34). Dalam Abhidhamma, mimpi adalah sifat istimewa lain dari arahat ( hakikat dari
kepribadian yang sehat) dengan tipe-tipe
mimpi pada manusia (Ki Fudyartanta, 2003: 37).
Mimpi
bisa diartikan juga sebagai sebuah angan-angan atau keinginan yang ingin
dicapai. Kemauan yang ada dalam diri kita berawal dari mimpi/ impian atau
harapan yang diinginkan menjadi nyata. Karena dengan adanya hal ini, secara
tidak langsung kita memiliki motivasi untuk menggapainya, mewujudkannya agar
menjadi kenyataan. Seperti yang dikatakan oleh orang bijak bahwa
"Bermimpilah dan jangan takut bermimpi!".
Namun
mimpi tidak akan membawa anda pada kesuksessan jika anda sendiri tidak
melakukannya dengan kesungguhan hati atau dengan kemaunan yang kuat dari dalam
diri anda. Hal ini diperlukan untuk memupuk kesungguhan hati anda demi mencapai
hasil yang diinginkan. Disinilah peran kemauan dalam mewujudkan semua mimpi-
mimpi anda.
Referensi: