Senin, 23 Februari 2015

KAJIAN TENTANG MIMPI



Oleh
Rachma Hanan Tiasto
11313244020
Pendidikan Matematika Int 2011


Mimpi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sesuatu yg terlihat atau dialami di tidur atau lebih sering kita sebut sebagai bunga tidur. Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming.  Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi.
Mimpi yang muncul ketika tidur dapat berupa mimpi buruk ataupun mimpi indah. Sebagian orang percaya bahwa setiap mimpi yang kita alami memiliki arti bahkan bisa juga merupakan suatu pertanda. Namun terkadang saat kita bangun dari tidur kita, kita sama sekali tidak mengingat mimpi apa yang kita alami. Banyak hal yang mempengaruhi mimpi, seperti situasi dan kondisi sebelum anda tertidur. Kejadian-kejadian yang secara sadar anda alami atau tidak sadar dapat terbawa dalam mimpi. Salah satu tokoh filsafat yang mempelajari tentang teori mimpi yaitu Sigmund Freud. Ia mengatakan bahwa sama sekali bahkan terkesan menafikan pesan Tuhan berkaitan dengan sumber atau asal mimpi, ia lebih menekankan tentang fungsi fisik dan psikis manusia sebagai sumber atau isi mimpi.
Mimpi  menurut  tradisi  Jawa  mimpi  terbagi  dalam  tiga  waktu  yaitu  titiyoni (jam 20.00 - 22.00) gandayoni (jam 22 – 24.00)  dan puspatajem (jam 24 – 03.00). Interpretasi menurut pembagian waktu akan mempengaruhi pada kedalaman makna yang tersirat dalam  mimpi  yang dialami(Arfinurul, 2010:34). Dalam  Abhidhamma, mimpi adalah sifat istimewa  lain dari arahat ( hakikat dari kepribadian  yang sehat) dengan tipe-tipe mimpi pada manusia (Ki Fudyartanta, 2003: 37).
Mimpi bisa diartikan juga sebagai sebuah angan-angan atau keinginan yang ingin dicapai. Kemauan yang ada dalam diri kita berawal dari mimpi/ impian atau harapan yang diinginkan menjadi nyata. Karena dengan adanya hal ini, secara tidak langsung kita memiliki motivasi untuk menggapainya, mewujudkannya agar menjadi kenyataan. Seperti yang dikatakan oleh orang bijak bahwa "Bermimpilah dan jangan takut bermimpi!".
Namun mimpi tidak akan membawa anda pada kesuksessan jika anda sendiri tidak melakukannya dengan kesungguhan hati atau dengan kemaunan yang kuat dari dalam diri anda. Hal ini diperlukan untuk memupuk kesungguhan hati anda demi mencapai hasil yang diinginkan. Disinilah peran kemauan dalam mewujudkan semua mimpi- mimpi anda.

Referensi: